ISAIS GELAR Seminar Nasional APJRS

ISAIS GELAR Seminar Nasional APJRS

Institute for South-east Asian Islamic Studies (ISAIS) UIN Sultan Syarif Kasim Riau menggelar Seminar Nasional bertema “Agama dan Politik Dalam Dirkursus Keberagaman Masyarakat Asia Tenggara”. Seminar Nasional ini cukup istimewa karena menghadirkan 12 narasumber, diantaranya : Prof. Dr. Akhmad Mujahiddin, M.Ag., Prof. Dr. Azyumardi Azra, MA. CBE., Prof. Dr. M. Amin Abdullah, MA., Prof. Mujiburrahman, MA., Prof. Dr. Masdar Hilmy, MA., Prof. Dr. Umi Sumbullah, M.Ag., Prof. Dr. Munzir Hitami, MA., Prof. Raihani, S.Ag., M.Ed., Ph.D., Dr Zully Qodir, MA., Dr.Media Zainul Bahri, Ma., Dr. Siti Syamsiatun., Drs. Dardiri, MA., Kegiatan yang dihadiri oleh dosen dan mahasiswa ini berlangsung di Hotel Royal Asnof Pekanbaru.

Rektor UIN Suska Riau, Prof. Dr. H. Akhmad Mujahidin, S.Ag., M.Ag dalam sambutannya menyatakan menyambut baik atas terlaksananya kegiatan ini. “Kegiatan ini merupakan Kegiatan yang tak terpisahkan dari ruh perjuangan bangsa dimasa lalu. Banyak pemimpin bangsa di masa lalu yang menyumbangkan pemikiran dan gagasan untuk kemajuan bangsa ini, jangan sampai kita melupakan sejarah” tegas Rektor.

Sementara itu, Dr. Alimuddin Hasan, M. Ag, Direktur ISAIS menyatakan bahwa kegiatan ini sudah menjadi program kerja ISAIS. Kedepan, selain mendatangkan tokoh-tokoh Nasional dalam seminar nasional, ISAIS juga akan melaksanakan diskusi-diskusi intelektual dan berbagai kegiatan positif lainnya.

 

 

 

5 Orang Mahasiswa Uin Suska Riau Ke Kota Serambi Mekkah

5 Orang Mahasiswa Uin Suska Riau Ke Kota Serambi Mekkah

Institute for Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) mengirim mahasiswa ke Aceh untuk mengikuti kegiatan Peace Camp 2019 yang adakan oleh peace generation Aceh. Kegiatan yang diadakan untuk menyadarkan pentingnya sikap bertoleransi terhadap agama, suku, ras, warna kulit, dan lain sebagainya. Dimana kegiatan tersebut mengajarkan para peserta untuk menerapkan nilai-nilai positif dalam segala aspek kehidupan. Khususnya 12 nilai dasar perdamaian yang menjadi modul bagi peace generation untuk mengajarkan perdamaian ke semua wilayah seantero negeri dan di berbagai Negara selain Indonesia.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 – 24 November 2019 di Pulau Nasi, Aceh. yang mana dalam kegiatan ini memiliki memiliki banyak nilai perdamaian. Mereka mengadakan event seperti ini agar para pemuda mengerti akan pentingnya perdamaian di dalam diri sendiri agar dapat mengekspresikan diri yang baik.

Acara ini dikemas semenarik mungkin agar para peserta tidak merasa bosan mengikuti acaranya. Sehingga untuk mendekatkan diri agar terciptanya seorang pembawa perdamaian ada tiga cara yaitu memberikan teori, memberikan praktek, dan menggunakan hati.

Berbagai konfllik yang terjadi membuat kita termotivasi untuk menyebarkan kebaikan melalui toleransi yang sebenarnya, bukan ingin mendeskriminasi satu golongan saja. Karna konflik terjadi karena sifat jelek seseorang, dan sifat itu lah yang harus dirubah bukan malah menghina kaum mayoritas atau minoritas.

Harapan dari kegiatan ini agar para peace maker itu berkembang tidak hanya yang berada di daerah konflik saja tetapi di daerah yang aman juga. Khususnya Riau perlu adanya komunitas peace generation yang secara legal mampu membawa nilai-nilai perdamaian. Kemudian dalam acara tersebut memiliki point penting yang ingin dibangun untuk pemuda yaitu: berfikir critical, selalu menggunakan perasaan, dan berkolaborasi.