ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Kedua “Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik” (Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A.)

ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Kedua “Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik” (Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A.)

Diskusi kedua dalam kegiatan ISAIS “Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A. kali ini diberikan oleh narasumber Prof. Dr. Amril Mansur, M.A. dengan tema “Perang Badar: Monumental Politik Islam Terhadap Dunia Luar”. Diskusi ini dilaksanakan pada tanggal 27 November 2019 mulai pukul 09.30 hingga 11.30 tepatnya di ruang ISAIS (Gedung Islamic Center Lt 1).

Kemenangan Islam pada perang Badar membawa arti yang sangat besar terhadap Islam pada saat ini dan masa selanjutnya. Kemenangan ini membawa dampak positif baik dari sisi sosio-psikologis maupun dari sisi politis. Dari sisi sosio-psikologis kemenangan perang  Badar ini bagi Islam melahirkan apa yang disebut arus kekuatan Islam yang sangat diperlukan dalam membangn dan mengembangkan Islam pada selanjutnya, tanpa ini Islam akan menjadi lemah dan tidak mampu menunjukkan eksistensinya sebagai sesuatu yang terbaik dan memiliki kekuatan  di tengah-tengah bangsa Arab pada saat itu.

Sesungguhnya tidak hanya berhenti disitu tetapi arus kekuatan Islam ini juga melahirkan sikap politik Islam yang tegas terhadap dunia luar Islam pada saat itu. Inilah sesungguhnya makna terdalam diantaranya dari kemenangan Islam pada perang Badar.

Untuk saat ini, berkaca dari keberhasilan perang Badar seperti diuraikan singkat di atas, menunjukkan bahwa apa yang disebut dengan  sovereignity baik pada ranah internal ataupun eksternal menjadi prasyarat yang amat strategis bagi kelangsungan eksisitensi Islam dalam berkehidupan sosial maupun politis. Tanpa sovereignity baik secara politik   maupun sosial eksistensi kekuatan Islam hanya akan menjadi retorika semata.

Sovereignity Islam saat ini tentu tidak harus dengan mengangkat senjata seperti masa Rasulullah SAW  dalam memenangkan perang Badar sebagaimana paparan sejarah  masa itu, tetapi melalui peperangan intelektual dan teknologi yang membawa misi kebesaran Islam itu sendiri. Tegasnya sovereignity  Islam itu mesti ditampilkan jati dirinya. Hal seperti inilah diantara visi dan pemahaman baru  yang dapat dimaknai dari peristiwa perang Badar untuk kelangsungan eksistensi Islam sekarang dan akan datang. Semoga….

Leave a Reply