ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Intelektual Dengan Tema: ” Moderasi Beragama Dalam Konteks Keindonesiaan”

ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Intelektual Dengan Tema: ” Moderasi Beragama Dalam Konteks Keindonesiaan”

Jum’at, 24 Januari 2020 ISAIS UIN SUSKA Riau Menggelar diskusi intelektual yang dilaksanakan di depan ruang ISAIS (Gedung Islamic Center Lt 1) mulai pukul 08.00 s/d selesai. Diskusi intelektual ini terdiri dari dosen dan mahasiswa UIN SUSKA Riau. Tema yang sangat menarik diulas dalam diskusi kali ini, yaitu: “Moderasi Beragama dalam Konteks Keindonesiaan”.

ISAIS mengundang narasumber luar biasa yaitu Dr. Mawardi M Saleh, Lc, MA yaitu Dosen Fakultas Syariah & Hukum UIN SUSKA Riau, Dr. Azni, MA yaitu Instruktur Nasional Moderasi Beragama serta Bambang Hermanto, MA yaitu Dosen Fakultas Syariah & Hukum UIN SUSKA Riau.

Dr. Mawardi M Saleh, Lc, MA. menyampaikan urgensinya moderasi dalam beragama. Negara Indonesia melindungi seluruh agama. Negara tidak mengurus agama, karena agama urusannya dengan Tuhan. Islam telah mengajarkan janganlah kamu menghina ideologi orang lain. Berikan kebebasan, namun masalah ideologi tidak boleh dipercampurkan. Hal yang harus ditegaskan bahwa “Pelopor toleransi adalah umat Islam”.

Bambang hermanto, MA. menyampaikan moderation is social justice. Bahwa moderasi merupakan konsekuensi dari penegakan keadilan sosial. Semakin adil sebuah masyarakat, maka akan semakin terwujud sebuah moderatisme dalam beragama. Melakukan perubahan yang mendasar bagi sistem negara yang sudah disepakati bersama, dengan cara-cara kekeasan, barulah dikatakan radikal. Tanpa social justice moderasi beragama tidak akan terwujud.

Dr. Azni, M.Ag.(Instruktur Nasional Moderasi Beragama) mengulas secara mendetail mengenal pengertian dan batasan moderasi. Moderasi adalah cara pandang, sikap dan perilaku selalu mengambil posisi di tengah-tengah, selalu bertindak adil dan tidak ekstrim dalam beragama (Kemenag RI). Indonesia yang moderat yaitu menerima pancasila sebagai ideologi final, memiliki jiwa nasionalisme, menerima kepemimpinan non-Islam, menerima keragaman dan perbedaan, mengikuti tokoh-tokoh moderat, menerima kepemimpinan perempuan, berafiliasi pada organisasi moderat, mengutamakan hukum negara dari pada hukum agama di ruang publik, bekerjasama dengan aliran lain seagama, serta bekerjasama dengan agama lain.

Semoga Indonesia semakin baik lagi ke depannya dan semakin rukun serta mampu meminimalisir konflik yang ada.

 

ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Keenam “Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik” (Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A.)

ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Keenam “Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik” (Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A.)

Diskusi keenam satu semester bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A kali ini diadakan pada hari Rabu, 22 Januari 2020. Diskusi dilaksanakan tepatnya pukul 09.00 hingga 11.30 di depan ruang ISAIS (Gedung Islamic Center Lt 1). Dr. Alimuddin Hassan, M.Ag. menjadi narasumber yang mengangkat tema sangat menarik, yaitu “Islam Liberal: Noktah-Noktah Ijtihad “Umar ibn Khattab”

Banyak dosen-dosen terbaik beserta mahasiswa yang meluangkan waktunya dalam mengikuti diskusi ini, meskipun bertepatan dengan hari wisuda di UIN SUSKA RIAU, namun hal ini tak menyurutkan semangat peserta dalam “Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik” bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A yang tentunya memiliki banyak wawasan dan menjadi teladan banyak orang.

Pembahasan mendalam mengenai Islam Liberal terlihat dengan antusiasnya dosen dalam menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya. Islam Liberal terdiri dari 3 bagian versi Charles Kurzman, yaitu: Liberal Sharia (Syari’ah yang liberal), Silent Sharia (Syariah yang diam) dan Interpreted Sharia (Syariah yang liberal).

Adapun tema-tema Islam liberal menurutnya yaitu mendukung demokrasi, memperjuangkan hak-hak perempuan, pengakuan hak-hak non muslim, kebebasan berfikir, gagasantentang pembaharuan. Sedangkan tema-tema penting ijtihad liberal Umar ibn al-Khattab, yaitu: Masalah tanah harta rampasan perang, masalah tidak potong tangan pencuri, masalah penghentian zakan muallaf, masalah pengucapan talak tiga, masalah hukuman pezina serta masalah larangan menikahi ahl al-kitab

Pengakuan Rasul Allah tentang Umar “Kalau ada nabi setelah aku, maka Umar lah orangnya. Umar urutan ke-50 dari 100 orang paling berpengaruh dalam sejarah peradaban manusia. Semoga kita semua mampu menyebarluaskan ilmu, menjadi orang yang bermanfaat dan menjadi orang yang berpengaruh dalam ketaatan kepada Allah swt.

 

ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Kelima “Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik” (Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A.)

ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Kelima “Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik” (Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A.)

Diskusi kelima kali ini merupakan diskusi pertama di tahun 2020 bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A. Diselenggarakan pada tanggal 15 Januari 2020 mulai pukul 09.00 hingga 11.30 tepatnya di ruang ISAIS (Gedung Islamic Center Lt 1).

Dr. Junaidi Lubis, M.Ag. merupakan narasumber pada diskusi kelima ini. Beliau memberikan topik “Detik-Detik Pengangkatan Abu Bakar sebagai Khalifah”

 

2 MAHASISWA DELEGASI ISAIS UIN SUSKA RIAU MENGIKUTI WORKSHOP ANTERO X SABANGMERAUKE “KELILING INDONESIA MERAWAT TOLERANSI”

2 MAHASISWA DELEGASI ISAIS UIN SUSKA RIAU MENGIKUTI WORKSHOP ANTERO X SABANGMERAUKE “KELILING INDONESIA MERAWAT TOLERANSI”

ISAIS UIN SUSKA RIAU berpartisipasi dalam kegiatan Workshop ANTERO X SABANGMERAUKE: Keliling Indonesia Merawat Toleransi pada tanggal 11 Januari 2020 tepatnya hari Sabtu pukul 09.30 – 16.00 di Grand Jatra Hotel Pekanbaru. Ditaja oleh “SabangMerauke” bekerjasama dengan “Kok Bisa” yang didukung oleh UNDP dan Uni Eropa.

Workshop ini dipaparkan oleh pemateri yang luar biasa yaitu Wildan Mahendra (Engagement Manager Sabang Merauke), Alfa Frisa Septania (Co-founder Relawan Muda Riau) dan Barajiwa A Sentausa (Editor Kok Bisa) serta dipandu oleh seorang moderator Syamsinar Kusumawardani sebagai Art Director & Co-founder Kastil Creative

Pada pembukaan workshop para peserta sudah merasakan betapa indahnya perbedaan dan toleransi dengan pembacaan doa yang dipimpin oleh 3 agama berbeda, yaitu Islam, Kristen Protestan dan Kristen Katolik secara bergantian. Setelah itu lagu Indonesia Raya 3 stanza pun dinyanyikan dengan khidmat. Workshop diawali dengan menampilkan berbagai macam video edukasi yang dibuat oleh “Kok Bisa” bertemakan “Toleransi”.

Dalam sambutannya Pak Iwan Misthohizzaman (National Project Manager UNDP Indonesia) mengatakan “Indonesia membutuhkan kawan-kawan yang penuh semangat, berdedikasi tinggi, memiliki kreativitas dan visioner tentunya” Sangat berkesan dan memotivasi kaum muda untuk bergerak aktif dalam menjalankan dan melaksanakan berbagai macam aktivitas toleransi di daerah masing-masing.

Toleransi yang kian memudar harus segera kita pertahankan dan ditingkatkan lagi hingga memperkecil terjadinya sebuah konflik dan kekerasan, baik dari diri sendiri maupun dikalangan masyarakat nantinya.

Kak Wildan Mahendra mengatakan “toleransi tidak cukup hanya diajarkan, tetapi harus dialami dan dirasakan. Sementara menurut Bu Alfa Frisa Septania yang biasa disapa Bu Noni mengungkapkan “Para pemuda harus diprovokasi untuk punya rasa toleransi, untuk memajukan negara ini suatu saat nanti. Semua dimulai dari KAMU!”

Generasi muda sudah seharusnya berperan penting dan aktif dalam menggalakkan toleransi dengan berbagai cara kreatif melalui bakat yang dimiliki masing-masing orang. Toleransi mampu kita pertahankan dan kita ajarkan dengan berbagai cara, baik diskusi ilmiah, penampilan seni, board game, peace camp, pembuatan video yang mudah dipahami dan berbagai infografik menarik lainnya.

Kegiatan pembelajaran pembuatan infografis dimulai dari siang harinya hingga sore yang membuat para peserta memiliki kemampuan dalam menggunakan perangkat lunak sebagai upaya penyebarluasan ilmu mengenai toleransi yang mudah dipahami berdasarkan fakta. Dengan adanya infografik tersebut memudahkan setiap orang dalam mempelajari sains.

MOU Kerjasama ISAIS dengan SUSKA FM dan SUSKA TV  Fakultas Dakwah dan Komunikasi

MOU Kerjasama ISAIS dengan SUSKA FM dan SUSKA TV Fakultas Dakwah dan Komunikasi

Institute for Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) UIN SUSKA RIAU melakukan penandatangan MOU kerjasama dengan Suska Fm dan Suska Tv di Fakultas dakwah dan Komunikasi pada hari jum’at tanggal 10 Januari 2020. Kerja sama ini merupakan sebuah rencana bersama dalam menyemarakkan moderasi beragama sesuai anjuran Rektor  UIN Suska Riau Prof.Dr. H. Akhmad Mujahidin, S.Ag., M.Ag.

Mou kerjasama ini berlangsung dalam waktu 6 bulan, sebagaimana di sepakati bersama. Kemudian dalam MOU ini langsung di hadiri langsung Dekan Fakultas dakwah dan komunikasi dari pihak pertama dan dari ISAIS yaitu dari direktur Isais.

ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Keempat “Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik” (Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A.)

ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Keempat “Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik” (Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A.)

Diskusi keempat ini merupakan diskusi terakhir di tahun 2019 bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A. Diselenggarakan pada tanggal 13 Desember 2019 mulai pukul 09.00 hingga 12.00 tepatnya di ruang ISAIS (Gedung Islamic Center Lt 1).

Prof. Dr. H. Raihani, M.Ed., Ph.D. merupakan narasumber pada diskusi keempat ini. Beliau memberikan topik “Muhammad saw antara kemanusiaan dan Kenabian: Potret Rasulullah dalam Simtuddurar”

Simtuddurar adalah buku maulid, bukan buku sejarah saintifik. Simtuddurar ini dimensi tasawwufnya sangat kental, dan menilainya dengan kaca mata ilmiah dan fiqih tidak relevan. Gambaran Nabi Saw lebih ditekankan kepada “laa kal basyar”: Nabi Saw adalah insan kamil – “laisa yusyaabihu hadza al-sayyid fii khalqihi wa akhlaaqihi basyar”. Dalam mensifatkan Nabi Saw dengan sifat-sifat kemanusiaan tidaklah salah, akan tetapi keliru jika menyamakan beliau dengan manusia yang lain. Seperti amanat pengarang, muwazhabah membaca simtudduror ini adalah untuk memupuk kecintaan dan membuka pintu-pintu rahasia Nabi Saw.

Semoga semakin bertambah kecintaan kita kepada Nabi Muhammad saw. Aamiin…