ISAIS Goes to Faculty of UIN SUSKA RIAU “Tema : Islam antara Normatif dan Historis”

ISAIS Goes to Faculty of UIN SUSKA RIAU “Tema : Islam antara Normatif dan Historis”

 

Institute for Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) dalam Kegiatan goes to faculty of UIN SUSKA RIAU dilaksanakan pada tanggal 02 Oktober 2019 di fakultas Syariah dan Hukum. Bersama Bambang Hermanto, MA dari Dosen UIN SUSKA RIAU dengan jumlah peserta diskusi 40 mahasiswa yang menjadi perwakilan dari fakultas Syariah dan Hukum. kegiatan ini, merupakan kelanjutan dari program diskusi yang selama ini dilaksanakan di sekretariat ISAIS UIN Suska Riau. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengembangkan sikap dan nalar kritis mahasiswa dalam meyikapi setiap persoalan dalam beragama. Sebagai mahasiswa, sudah seharusnya mampu memberikan respon dan melakukan problem solving atas setiap persoalan yang muncul. Kegiatan ini, diharapkan mampu melatih mahasiswa untuk melakukan hal tersebut.

Pada pertemuan perdana ini, topik yang didiskusikan adalah “Islam; antara Normativitas dan Historisitas”. Topik ini menjadi penting, mengingat selama ini, umat Islam, belum mampu memilah dan membedakan aspek normativitas dan aspek historisitas dalam Islam. Aspek tersebut dibedakan dari ruang lingkup, wilayah, sasaran, serta objek kajian dalam studi islam.

Aspek normativitas dalam islam merupakan bagian yang diturunkan dari wahyu, berupa pokok-pokok yang tersebut dalam al-Qur’an dan Hadits. Aspek ini merupakan dogma, doktrin, absolut, dan tidak berubah. Menolak aspek ini, berarti ia bukan muslim. Namun demikian, ketika ia sudah turun kepada konsep pemahaman, maka ia menjadi historis. Islam yang semula dogmatif, doktrinal, absolut dan lainnya itu, menyejarah menjadi dinamis, lentur, dan tidak kaku.

Aspek historis dalam islam merupakan pengulangan produk sejarah yakni berupa islam yang sudah merupakan hasil pemahaman, penjelasan, penafsiran, atau penerapan dari ketentuan-ketentuan dari wahyu.Aspek ini bersifat manusiawi, relatif/ tidak mutlak kebenarannya, bersifat lokal, berubah sesuai waktu dalam situasi, kondisi, dan domisili, serta realistis.

Di akhir sesi peserta diberikan contoh-contoh Islam dari aspek normatif dan historis agar dapat membedakan dan menjadi bahan diskusi bagi peeserta. Dengan demikian mahasiswa fakultas Syariah dan Hukum UIN SUSKA Riau diharapkan dapat menyebarkan kecerdasan literasi kepada mahasiswa yang berada dilingkungan sekitar.

ISAIS UIN SUSKA RIAU MENGGELAR FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DENGAN AGEN PERUBAHAN MA’HAD ALY UIN SUSKA RIAU

ISAIS UIN SUSKA RIAU MENGGELAR FOCUS GROUP DISCUSSION (FGD) DENGAN AGEN PERUBAHAN MA’HAD ALY UIN SUSKA RIAU

Menanggapi dinamika beredarnya isu-isu dilingkungan UIN SUSKA RIAU. Institute for Southeast Asian Islamic Studies (ISAIS) menggelar Focus Group Discussion (FGD) dengan agen perubahan Ma’had Aly UIN SUSKA RIAU. Acara ini diselenggarakan pada hari Sabtu, 28 September 2019 tepatnya di Asrama Ma’had aly UIN SUSKA RIAU. Kegiatan ini mengahadirkan dosen UIN SUSKA RIAU dengan peserta sebanyak 40 orang.

Pembicara yang hadir dalam kegiatan ini yaitu Dr. Drs. Alimuddin, M.Ag selaku perwakilan UIN SUSKA RIAU. Kegiatan ini, akan dilaksanakan 2 kali dalam satu bulan, yaitu minggu kedua dan minggu keempat selama 15 kali pertemuan. Dengan menggunakan pendekatan andragogi dan pendidikan dewasa, artinya, mahasiswa diasumsikan sudah memiliki seperangkat pengetahuan untuk dieksplorasi dan didiskusikan lebih mendalam. Selain diskusi, kegiatan ini juga akan membedah film, bedah buku, dan training-training yang bersifat aplikatif, misalnya training kaligrafi, seni, dan lainnya.

Dengan adanya kerja sama ini menurut beliau kita dapat memaksimalkan kegiatan-kegiatan literasi keilmuan seperti; selalu adanya kegiatan (diskusi ilmiah, belajar menulis,dll). Tujuan utama kegiatan ini adalah untuk memberikan masukan dan panduan dan bagi para mahasiswa ma’had aly UIN Suska Riau yang memiliki semangat untuk menyusun kontra-narasi dan narasi alternatif, sebagai bentuk “perlawanan” terhadap narasi-narasi kebencian dan kekerasan. Serta tujuan lainnya adalah memberikan wawasan dan memperkenalkan kepada mereka tentang strategi dan metode dalam menghadapi narasai-narasi kebencian dan kekerasan; serta membentuk agen-agen yang mampu melawan narasi-narasi kebencian dan kekerasan.

Adapun Narasumber yang akan mendampingi para mahasiswa ini, pada umumnya adalah para dosen UIN Suska Riau, yang memiliki pemahaman keagamaan yang moderat, pluralis, dan terbuka. Dalam perjalannya, tidak menutup kemungkinan, diskusi ini akan menghadirkan para intelektual yang ada di Jakarta ataupun di daerah lain. Adapun nama-nama Narasumber, diantaranya adalah; ((Prof. Dr. KH. Ahmad Mujahiddin, M.Ag), ( Prof. Dr. H. Munzir Hitami, MA), (Dr. H. Suryan A. Jamrah, MA), (Dr. Iskandar Arnel, MA), ( Dr. Alimuddin Hassan, M.Ag), (Drs. Dardiri MA), (Drs. Zulkifli M. Nuh, M.Ed), (Drs. Masbukin, M.Ag), (Bambang Hermanto, MA), (Imam Hanafi, MA ))

Dengan kegiatan ini diharapkan mahasiwa mampu berfikir terbuka dan moderat serta mampu menyebarkan narasi-narasi perdamaian ditengah-tengah keberagaman yang ada di asrama maupun di lingkungan UIN SUSA RIAU.