Indonesia merupakan negara dengan kemajemukan yang sangat tinggi. Terdiri dari banyak suku dan ribuan kebudayaan yang mewarnai eloknya Indonesia. Indonesia diberikan anugrah dengan keberagaman adat istiadat, bahasa, dan ciri-ciri biologis di berbagai daerah. Badan Pusat Statistik merilis data pada 2010 yang menyebut ada 1.128 suku di Indonesia yang tersebar di lebih dari 17 ribu pulau. Keberagaman ini menjadikan Indonesia salah satu negara dengan budaya yang paling kaya. Dikenal dengan masyarakat yang majemuk dapat dilihat dari realits yang ada. Senada dengan H.A.R Tilaar menyatakan bahwa : “Masyarakat multikultural menyimpan banyak kekuatan dari masing-masing kelompok tetapi juga menyimpan benih-benih perpecahan”. Keberagaman juga dapat memicu konflik di masyarakat. Benturan antar budaya, suku, ras, etik, dan nilai-nilai yang berlaku yang pada nantinya menjadi benih dan menciptakan disintegrasi bangsa. Ada yang beranggapan bahwa keberagaman justru dianggap sebagai sumber perbedaan bila tak dijembatani dengan baik. Terlebih salah satu akar masalah yang sangat serius adalah masalah klaim kebenaran oleh sebuah kelompok. Berdasarkan Dewan Pengurus Lembaga Bantuan Hukum (LBH) tahun 2016 di seluruh wilayah Indonesia masih banyak kasus intoleransi dan kekerasan yang terjadi. PBB mencatat sebanayak 75 persen dari konflik besar yang terjadi di dunia saat ini berasal dari dimensi kultural (Tempo.co).
Pada kenyataan nya masyarakat dewasa ini masih menunjukkan pemahaman yang dangkal mengenai keberagaman ini. Istilah keberagaman atau pluralisme sudah menjadi barang harian dalam wacana umum nasional. Namun dalam masyarakat, ada tanda-tanda orang memahami keberagaman ini hanya sepintas saja tanpa makna yang lebih mendalam dan tidak berlandaskan kepada ajaran yang benar. Paham keberagaman tidak cukup hanya dengan sikap mengakui dan menerima kenyataan masyarakat yang majemuk, tapi harus disertai sikap yang tulus untuk menerima kenyataan kemajemukan itu bernilai positif. Sekaligus merupakan sebuah rahmat dari Tuhan. Di dalam kehidupan kita sehari-hari tidak terlepas dari perbedaan adalah kunci dalam kebahagian.Kita akan melangkah ke jalan yang benar dengan toleransi atau kita melangkah di kehancuran. Oleh sebab itu, Masyarakat Indonesia harus mengembangkan nilai-nilai multikulturisme dan dapat dieajawantahkan dalam kehidupan sehari-hari sudah saatnya masyarakat mulai sadar betapa pentingnya toleransi dan keharmonisan antar perbedaan. Dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan dalam masyarakat maka diperlukan sikap saling mengharagi dan menghormati ,sehingga tidak terjadi gesekan yang dapat menimbulkan pertikaian.
Dalam kaitannya dengan agama sangat menjunjung pluralitas/keberagaman, karna keberagaman merupakan sunnahtullah yang harus dijunjung tinggi dan dihormati keberadaanya. Karena pada dasarnya Allah SWT menciptakan semua orang berbeda-beda.Karena itulah , dalam Q.S Al-Hujarat ayat 13 yang artinya : “Hai manusia ,sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa supaya kamu saling menegenal.Sesungguhnya orang yang paling mulia di antarakamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu.Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi maha mengenal.”
Dengan adanya keberagaman ini,bukan berati menganggap kelompok,mahzab,ataupun keberagaman yang lainnya mengganggap hanya kelompoknyalah yang paling benar.Ajaran islam mengutamakan persaudaraan atau ukhwah dalam menyikapi keberagaman.Hal ini di jelaskan dalam Q.S Al-Hujarat ayat 10 :”Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara ,karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah Swt supaya kamu mendapatkan rahmat”.Perumpamaan lainnya di ibaratkan bangunan “Orang mukmin dengan mukmin yang lain seperti sebuah bangunan,sebagian menguatkan sebagian yang lain.(H.R Shahih Muslim).Maka langkah konkrit untuk menyikapi itu semua adalah membangun tali silaturahmi yang mengedepankan toleransi intern umat islam. Dengan terjalinnya tali silaturahmi maka banyak peluang kerjasama dalam berbagai aspek kehidupan,sehingga kedamaian akan terus berjalan dan perpecahan tidak akan terjadi.
By ( Hilyati Zikriani)