ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Kesembilan “Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik” (Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A.)

ISAIS UIN SUSKA RIAU Menggelar Diskusi Kesembilan “Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik” (Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, M.A.)

Khalifah Umayyah (Suksesi dan Kontroversi) menjadi topik diskusi intelektual kali ini dalam agenda Membaca Ulang Sejarah Islam Klasik (Satu Semester Bersama Prof. Dr. H. Munzir Hitami, MA). Diskusi intelektual ini mendatangkan narasumber yang luar biasa yaitu Parluhutan Siregar, M.Hum. Diskusi Intelektual yang dilaksanakan pada hari Rabu, 12 Februari 2020 ini seperti biasa bertempat  di depan ruang ISAIS (Gedung Islamic Center Lt 1) yang diarahkan oleh Dr. Yasnel, M.Ag sebagai moderator.

Pemateri mencoba memaparkan secara seimbang dengan membahas sisi suksesi diiringi sisi lain juga mengulas kontroversinya. Bagi seorang akademisi dan seorang sejarah kita harus mengulas fakta baik sisi positifnya maupun sisi negatifnya. Fakta yang terjadi di dalam sejarah tidak boleh disembunyikan, sedangkan interpretasinya tergantung generasi selanjutnya. Hal ini bukan berarti kita mencela maupun menjelekkan sahabat nabi, akan tetapi dengan tujuan untuk mengambil pelajaran bagi kita menjadi lebih baik kedepannya.

Tidak ada kata terlambat dalam melakukan kebaikan dan kita diharuskan untuk selalu berubah menjadi lebih baik lagi. Hal ini terbukti dengan mu’awiyah masuk Islam setelah fathul mekkah yang justeru menjadi sosok yang memperjuangkan Islam. Tidak dapat dipungkiri Mu’awiyah bin Abi Sofyan memiliki kemampuan politik dan militer yang mampu menuju masa gemilang. Perpindahan ibu kota juga terjadi pada masa ini.

Adapun beberapa kontroversi yang terjadi seperti perubahan sistem dari musyawarah ke monarki, memperlebar munculnya aliran teologi (Syi’i, Mu’awiyah, Khawarij), Ali versus Mu’awiyah dan Bani Umaiyah Versus Syi’ah. Pada masa pemimpin mu’awiyah menguasai hampir separuh dunia yang amat luas melebihi Bizantium. Bani Umayyah memimpin dengan masa jabatan 750 – 1250

Sisi-sisi positif harus digali dan dipelajari untuk menjadi tauladan di kehidupan mendatang. Karena sisi kelam politik itu pasti ada dan tidak dapat dipungkiri. Tugas kita untuk tetap mempelajari sejarah dan mengambil hikmah.

Leave a Reply